Jemput Bola Dukcapil SIAP di Desa Karangjengkol: Inovasi Pelayanan untuk Warga Rentan

Dalam upaya memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang lebih inklusif dan ramah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinpendukcapil) Kabupaten Purbalingga kembali menunjukkan komitmennya melalui program Jemput Bola Dukcapil SIAP yang digelar pada Senin, 1 September 2025, di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari. Program ini menjadi bukti nyata dari inovasi pelayanan publik yang berfokus pada kelompok masyarakat rentan, seperti penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), lansia, dan warga yang sedang sakit keras—kelompok yang sering menghadapi hambatan dalam mengakses layanan di kantor dinas.
Pelayanan Jemput Bola: Mendekatkan Identitas Kepada yang Membutuhkan
Program Dukcapil SIAP yang diinisiasi oleh Dinpendukcapil Purbalingga hadir sebagai solusi transformasi layanan administrasi kependudukan. Dengan konsep jemput bola, tim teknis yang dikomandoi langsung oleh Drs. Muhammad Fathurrohman, M.Si, Kepala Dinas, serta didampingi oleh Metha Pramantha, SE, Plt. Kepala Bidang Dafduk, dan tim teknis seperti Mohammad Fadly Haj, S.E., Ikhdi Arbanowo, S.E., serta Affan Budi Santosa, S.Pd., mendatangi langsung warga Desa Karangjengkol.
Pelayanan ini menargetkan tiga warga rentan dengan kondisi khusus:
- Tarno (warga RT 08 RW 03) yang menderita gangguan jiwa (ODGJ),
- Sentot yang merupakan penyandang disabilitas,
- Mistirah, korban luka bakar yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Kehadiran tim Dukcapil SIAP langsung ke rumah mereka bukan sekadar formalitas, tetapi momen penting dalam proses pembentukan identitas kependudukan yang legal dan sah. Dengan perekaman data dan pembuatan E-KTP secara langsung di lokasi, kebutuhan administratif masyarakat rentan bisa terpenuhi tanpa harus melewati proses yang melelahkan dan menantang.
Tanggapan Pemerintah Desa dan Kepala Dinas: Apresiasi dan Harapan Berkelanjutan
Kepala Desa Karangjengkol, Ibu Sutirah, menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kunjungan jemput bola ini. Ia berujar bahwa pelayanan ini sangat membantu bagi warga yang tidak mampu datang ke kantor Dukcapil karena kondisi kesehatan mereka. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan bapak Kepala Dinas yang telah mendampingi langsung proses ini. Pelayanan jemput bola dinpendukcapil Purbalingga benar-benar membantu warga kami secara nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas, Drs. Muhammad Fathurrohman, menekankan bahwa identitas kependudukan adalah hak dasar setiap warga negara. Dengan program jemput bola ini, Dinpendukcapil Purbalingga ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang terabaikan. “Kami ingin pelayanan ini tidak hanya lancar, tetapi juga tanpa diskriminasi dan tanpa hambatan,” ujarnya.
Dampak dan Manfaat Jangka Panjang: Akses ke Layanan Publik yang Lebih Mudah
Dengan perekaman E-KTP secara langsung di rumah, masyarakat yang sebelumnya berada di garis ketidakmampuan untuk mengakses layanan, kini dapat memperoleh dokumen penting yang menjadi prasyarat dalam berbagai aspek kehidupan. Dokumen ini memungkinkan mereka:
- Mendaftar dan menerima bantuan sosial dari pemerintah,
- Mengakses layanan kesehatan secara langsung,
- Menjalani proses perbankan seperti pembukaan rekening atau pengambilan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT),
- Memenuhi syarat administrasi untuk kebersamaan dalam program pemerintah daerah maupun nasional.
Program Dukcapil SIAP ini menunjukkan bahwa inovasi layanan publik bukanlah hanya soal teknologi, tetapi lebih pada kemanusiaan dan kepedulian terhadap kesulitan warga.
Langkah Menuju Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berkeadilan
Kesuksesan program jemput bola di Desa Karangjengkol tak terlepas dari sinergi antara Pemerintah Desa Karangjengkol, Pemerintah Kecamatan Kutasari, dan masyarakat setempat yang membantu kelancaran kegiatan. Ini adalah bukti nyata bahwa jika semua pihak bersinergi, pelayanan publik yang inklusif bisa menjadi kenyataan.
Dengan semangat pelayanan yang manusiawi dan berdampak langsung, Dinpendukcapil Purbalingga terus membuktikan bahwa inovasi bukan sekadar kata kunci, tetapi komitmen nyata untuk membangun masyarakat yang adil, merata, dan tidak meninggalkan siapa pun.